Rabu, 19 September 2012

Pantai Carita, Banten

Pantai Carita adalah salah satu kawasan wisata yang berada di Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten. Letaknya yang strategis menjadikan Pantai Carita selalu ramai di kunjungi pada akhir pekan, terdapat  banyak tempat wisata di Pantai Carita yang belum diketahui oleh semua orang, contohnya air terjun curug gendang, tempatnya yang berada di tengah hutan dan akses jalan yang hanya bisa di tempuh oleh  setengahnya oleh kendaraan dan diteruskan dengan berjalan kaki, menjadikan air terjun curug gendang ini kurang dikenal oleh masyarakat luas.

Pantai Carita memiliki Hotel yang berjajar sepanjang pantai dengan fasilitas dan kelebihannya masing - masing, mulai dari hotel kelas melati sampai hotel berbintang semua ada di pantai carita, ada juga villamilik pribadi yang di sewakan kepada umum. atau cottages.

Letaknya yang berdekatan dengan Gunung Krakatau dan Taman Nasional Ujung Kulon, menjadikan Pantai Carita base camp bagi wisatawan yang ingin berwisata ke Taman Nasional Ujung Kulon dan Gunung Krakatau. 90 menit waktu yang dibutuhkan bila Anda ingin mengunjungi Gunung Krakatau, dengan menggunakan long boat yang bermesin ganda dan bermuatan 4 - 6 orang, banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan di Gunung Krakatau, mulai dari melihat Anak Gunung Krakatau yang sedang aktif, tracking, memancing, diving, snorkeling atau sekedar berenang di birunya lautan Krakatau.

Bila Anda berencana berwisata ke Taman Nasional Ujung Kulon, butuh waktu lama untuk menikmati pesona alam ujung kulon, selain jarak tempuhnya yang memakan waktu 5 jam dari Pantai Carita, Ujung Kulon juga memiki banyak tempat wisata yang layak di kunjungi, dan itu tidak dapat Anda lakukan dalam waktu 1 hari.

Source and detail: http://www.carita.co.id

Selasa, 18 September 2012

Kepulauan Krakatau

Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
 
Selat Sunda

Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh pada masa ketika populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.

Sumber : Wikipedia

Travel to Banten

Mari kita terapkan kembali "Kearifan Lokal" - warisan prilaku Nenek Moyang yang Berbudi Luhur